Rasa Yang Terpendam


Berawal dari pertemuanyang tidak di sengaja. Yaitu dari facebook. Langsung saja saya add dia menjadi teman saya. Karna saya sangat antusias untuk menambah teman hingga banyak.
Namun siapa sangka, setiap saya update status dia slalu Like status saya. tak hanya satu kali. setiap saya update, namanya selalu muncul di pemberitahuan saya.
Lalu saya penasaran, siapa si dia?
Setelah saya buka profilnya, dan melihat-lihat sebagian fotonya. Akhirnya saya mengerti dia.
Dia adalah adik kelas saya. Beruntungnya saya, saya kenal sewaktu tes semester V. Dan dia ternyata tetangga ruang tes saya.
Dan adik kelas yang duduknya bersama saya, dia kenal akrab dengan si Dia. Dan teman wanita saya pula kenal akrab dengan Dia.

Lalu saya tanya, “sing jenenge D___ si endi.??”

Lalu teman saya menunjukan orangnya. Setelah melihat orang yang kumaksud, ternyata Dia sangat cantik, anggun, dan sulit dijelaskan dengan kata-kata karna saya kagum.
Mungkin saya telah JATUH CINTA, yang sulit sekali untuk ku samarkan.
Langsung saja, saya minta nomer telefonnya dari teman saya, dan di beri.

Sempat bingung, harus bilang apa untuk membuka percakapan.. dengan meyakinkan tekad dan bulatkan langkah, kukatakan “hay...”
Sempat degdegan dan bingung apakah ia akan membalas sms saya atau tidak. Ia pun membalas sms saya, lalu terjadilah proses perkenalan. Dari nama lengkap, alamat, dan lain-lain. Meski baru kenal, saya hanya bisa berharap suatu saat saya dapat mengungkapkan isi hati saya.

Singkat cerita, saya hanya bisa membagi cerita kisah lama saya dan kisah nostalgia. Sempat berharap, sebelum liburan semester V, akan saya ungkapkan isi hati saya. Namun waktu berkata lain, selama 2 minggu saya hanya bisa sms’an.
Di sms itu, saya dikataken “lebey...” karna saya mengirim sms kepada dia tentang CINTA, yang mungkin skarang bisa di sebut sms GALAU.

Lama sudah kita berkenalan, akhirnya suatu hari saya curahkan isi hati saya padanya, namun dalam mengatakanya ku samarkan, yaitu dengan bahasa puisi, penuh majas, juga kiasan.
Tapi sayang skali, ternyata si Dia malah belum paham. Dan ketika itu pula ternyata dia belum siap untuk menjawab, mungkin membutuhkan waktu lama agar dia siap.
Sekian lama hubungan ini di gantung tanpa sebab, tapi saya percaya kalau si Dia juga merasakan apa yang ku rasakan.

“Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan”. Ternyata itu benar. Suatu hari saya melakukan kesalahan yang fatal, yang saya khawatirkan hubungan ini akan berantakan.
Ternyata benar, kami KONFLIK tak bisa terelakan lagi.

Pasrah hati ini tak ada lain yang bisa di katakan, hanya hati yang berbicara melalui Status di Facebook. Yang bertema ungkapan yang ada di dalam hati kami. Karna ketika saya sms si Dia, Dia tak mau membalas sms saya. Ketika saya telfon, juga tak mau menjawab. Yaa sudah lah jika memang tak mau bicara...

saya sadar waktu saya di masa putih abu-abu begitu berharga karna tinggal menghitung hari.
Tak lain dan tak bukan, saya akhiri semua ini. Saya ungkapkan permohonan Maaf  saya kepadanya, dan juga minta maaf karna telah MENCINTAInya, dan mengharapkan Dia SAYANG  kepada saya.

Dia pun menjawab, “jngan blang kya gtu, mnusia tu tak lput dri ksalahn. Bgitu pila aqu... trimakasih krna tlah Sayang dan Mencintai qu...”

Kini ku merasakan bagaimana rasanya memendam rasa Cinta. Ternyata begitu indah karna bisa merasakan rasa yang belum pernah  di rasakan sebalumnya. Juga terasa sakit, khawatir, degdegan, tidak karuan, intinya hanya 1... yaitu GALAU...

Sekarang tanpa ada telfon, sms, kabar, berita darinya, meski terasa Hampa.. tapi akan saya Hadapi dengan lapang dada....

Saya percaya bahwa si Dia juga merasakan apa yang ku rasakan..
Saya hanya bisa berDo’a kepada Tuhan, semoga suatu saat dapat  bertemu kambali dengan keadaan yang baik.. dan jika di beri kesempatan, akan saya ungkapkan Sekali Lagi apa yang ada dalam Lubuk Hati Saya... tentang Cinta dan Kasih Sayang kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar